1.
PENGERTIAN ETIKA
Dalam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan hidup tingkat internasional di perlukan suatu system yang mengatur bagaimana seharusnya manusia bergaul. Sistem pengaturan pergaulan tersebut menjadi saling menghormati dan dikenal dengan sebutan sopan santun, tata krama, protokoler dan lain-lain. Maksud pedoman pergaulan tidak lain untuk menjaga kepentingan masing-masing yang terlibat agar mereka senang, tenang, tentram, terlindung tanpa merugikan kepentingannya serta terjamin agar perbuatannya yang tengah dijalankan sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan hak-hak asasi umumnya. Hal itulah yang mendasari tumbuh kembangnya etika di masyarakat kita. Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani ETHOS yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik, seperti yang dirumuskan oleh beberapa ahli berikut ini : – Drs. O.P. SIMORANGKIR : etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik. – Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal. – Drs. H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya. Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini. Etika pada akhirnya membantu kitauntuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita lakukan dan yangpelru kita pahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita, dengan demikian etika ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan manusianya.
Dalam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan hidup tingkat internasional di perlukan suatu system yang mengatur bagaimana seharusnya manusia bergaul. Sistem pengaturan pergaulan tersebut menjadi saling menghormati dan dikenal dengan sebutan sopan santun, tata krama, protokoler dan lain-lain. Maksud pedoman pergaulan tidak lain untuk menjaga kepentingan masing-masing yang terlibat agar mereka senang, tenang, tentram, terlindung tanpa merugikan kepentingannya serta terjamin agar perbuatannya yang tengah dijalankan sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan hak-hak asasi umumnya. Hal itulah yang mendasari tumbuh kembangnya etika di masyarakat kita. Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani ETHOS yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik, seperti yang dirumuskan oleh beberapa ahli berikut ini : – Drs. O.P. SIMORANGKIR : etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik. – Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal. – Drs. H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya. Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini. Etika pada akhirnya membantu kitauntuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita lakukan dan yangpelru kita pahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita, dengan demikian etika ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan manusianya.
2.
Pengertian
Teknik Industri
Teknik Industri adalah suatu teknik yang mencakup
bidang desain, perbaikan, dan pemasangan dari sistem integral yang terdiri dari
manusia, bahan-bahan, informasi, peralatan dan energi. Hal ini digambarkan
sebagai pengetahuan dan keterampilan yang spesifik pada metematika, fisika, dan
ilmu-ilmu sosial bersama dengan prinsip dan metode dari analisis keteknikan dan
desain untuk mengkhususkan, memprediksi, dan mengevaluasi hasil yang akan
dicapai dari suatu sistem. Teknik Industri berkenaan
dengan proses untuk memperbaiki
performansi keseluruhan dari sistem yang dapat diukur dari
ukuran-ukuran ekonomi, pencapaian kualitas, dampak terhadap lingkungan, dan
bagaimana semua hal tersebut dapat memberikan manfaat pada
kehidupan manusia. Teknik Industri
juga dapat diartikan sebagai
suatu teknik manajemen sistem, yaitu suatu teknik yang
mengatur sistem tersebut secara keseluruhan dengan mempertimbangkan
aspek-aspek yang terkait. Aspek-aspek
tersebut antara lain manusia sebagai aspek
terpenting, mesin dan material. Teknik Industri mengatur agar sistem tersebut
berjalan dengan cara yang
paling produktif, efektif dan efisien.
3.
Pengertian Etika
Profesi
Etika didefinisikan sebagai “the discpline which can
act as the performance index or reference for our control system”. Etika
Profesi adalah suatu tindakan refleksi atau self control dalam pekerjaan yang
dilakukan untuk kepentingan sosial atau sendiri dalam suatu bidang keahlain
tertentu. Etika profesi sangat penting dalam bidang keteknikan dikarenakan
suatu profesi harus mempunyai tanggung jawab, keadilan, dan otonomi. Tanggung
jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasil, serta terhadap
dampak dari profesi tersebut untuk kehidupan orang lain. keadilan disini
menuntut suatu profesi memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi haknya.
Otonomi dalam etika profesi dimaksudkan agar setiap profesional memiliki dan di
beri kebebasan dalam menjalankan profesinya. Apabila profesi keteknikan
dilakukan tanpa etika maka akan berakibat fatal terhadap intuisinya,
orang-orang yang bekerja dalam suatu intuisi tersebut, masyarakat luas, serta
akan berakibat fatal terhadap lingkungan. Profesi dalam bidang keteknikan harus
dilakukan dengan kesadaran penuh terhadap pengabdian kepada masyarakat.
Peranan Etika
Profesi dalam Bidang Teknik Industri
Etika menjadi atribut pembeda yang membedakan antara
manusia dengan mahluk hidup yang lainnya. Manusia dikatakan sebagai mahluk yang
memiliki sebuah derajat yang tinggi di dunia ini, salah satunya karena adanya
etika. Berikut ini adalah salah satu contoh etika yang telah disepakati oleh
suatu organisasi yaitu tentang kode etik seorang sarjana Teknik Industri dan
Manajemen Industri. Semoga menjadi contoh untuk kita semua. Untuk lebih
menghayati Kode Etik Profesi Sarjana Teknik Industridan Manajemen Industri
Indonesia dalam operasionalisasi sesuai bidang masing-masing,
dan sadar sepenuhnya akan tanggung jawab sebagai warga negara maupun sebagai sarjana,
akan panggilan pertumbuhan dan pengembangan pembangunan di Indonesia maka kami
Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri bersepakat untuk lebih
mempertinggi pengabdian kepada Bangsa, Negara dan Masyarakat. Selaras dengan
dasar negara yaitu “PANCASILA” maka disusunlah kode etik profesi berikut ini
yang harus dipegang dengan keyakinan bahwa penyimpangan darinya merupakan
pencemaran kehormatan dan martabat Sarjana Teknik dan Manajemen Industri
Indonesia.
PASAL 1:
Dalam melaksanakan tugas
yang dipercayakan kepadanya Sarjana
Teknik Industri dan Manajemen Industri akan
selalu mengerahkan segala kemampuan dan pengalamannya untuk selalu
berupaya mencapai hasil yang
terbaik didalam keluhuran budi
dan kemanfaatan masyarakat luas secara bertanggung jawab.
PASAL 2:
Dalam melaksanakan tugas yang melibatkan disiplin dan
pengetahuan lain, Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Indutstri akan
senatiasa menghormati dan menghargai keterlibatan mereka, dan akan selalu
mendayagunakan disiplin Teknik Indutri dan Manajemen Industri akan dapat lebih
dioptimalkan dalam upaya mencapai hasil terbaik.
PASAL 3:
Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri
bertanggung jawab atas pengembangan keilmuan dan penerapannya dimasyarakat, dan
akan selalu berupaya agar tercapai kondisi yang efisien dan optimal dalam
segenap upaya bagi perbaikan dalam pembangunan dan pemeliharaan sistem.
PASAL 4:
Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri
mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi dan di dalam melaksanakan tugasnya
tidak akan melakukan perbuatan tidak jujur, mencemarkan atau merugikan sesama
rekan sekerja.
PASAL 5:
Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri akan
selalu bersikap dan bertindak bijaksana terhadap sesama rekannya dan terutama kepada
rekan mudanya; selalu mengusahakankemajuan untuk meningkatkan kemampuan dan kecakapan, bagi dirinya pribadi,
bagi masyarakat maupun bagi pengebangan Teknik Industri dan Manajemen Industri
di Indonesia
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar